TAK ADA
salahnya saya coba menjelaskan sejarah network atau jaringan komputer
terlebih dahulu. Jaringan komputer awalnya adalah time-sharing network,
yaitu rangkaian terminal yang terhubung dengan sentral disebut
mainframe. Contoh time-sharing network adalah IBM’s System Network
Architecture (SNA) dan Digital’s network architecture.
Kemudian komputer berskala kecil yang
disebut personal computer atau lebih kenal dengan PC. Beberapa buah PC
dapat membentuk network yang di sebuah LAN (Local Area Network). Lan
menyediakan pemakaian resource bersama, seperti sharing file dan sharing
printer. LAN cukup efektuf digunakan pada area tertutup dengan luas
area terbatas, seperti di rumah, di kantor, laboratorium dan sebagainya.
Maka dari itu perlunya sistem operasi jaringan yang dapat mengelola
sebuah sistem LAN, MAN, bahkan WAN sekalipun.
Sistem operasi jaringan atau Network
Operating System (NOC) merupakan sebuah operasi untuk mengkoordinasikan
kegiatan dari beberapa komputer dalam sebuah jaringan. Sistem operasi
ini tentu berbeda dengan sistem operasi seperti Windows, Mac OS, atau
UNIX yang dirancang untuk sigle user untuk mengendalikan satu komputer.
Pada prinsipnya sistem operasi jaringan
ini ibarat direktur perusahaan yang bertugas menjaga perusahaan agar
dapat berjalan dengan lancar.
Menurut Wikipedia, sistem operasi
jaringan ini juga dapat memberikan banyak layanan yang dapat membantu
user dalam maintenance sebuah sistem jaringan, karena sistem operasi
ini menyediakan berbagai macam service seperti layanan untuk sharing
dokumen, sharing printer, DNS service, HTTP service dan lain sebagainya.
Berdasarkan pola pengoperasian atau sistem operasi jaringan dapat di bagi menjadi dua jenis sistem operasi yaitu :
- Peer to peer
- Client Server
Peer to peer adalah jenis jaringan komputer di mana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan akses dari/ke komputer lain. Peer to peer banyak di implementasikan pada LAN. Walaupun dapat juga diimplementasikan pada MAN, WAN, atau Internet namun hal ini kurang lazim. Salah satu alasannya adalah menajemen dan security. Cukup sulit mengawasi security pada jaringan peer to peer manakala pengguna jaringan komputer sudah sangat banyak.
Gambar 1, Jaringan peer to peer
Dari penjelasan di atas saya mencoba membuat table keuntungan dan kerugian penggunaan sistem operasi jaringan peer to peer
Keuntungan
- Kurang biaya awal (murah), karena tidak perlu server
- Mudah dalam men-setup, cukup mensetup sistem operasi yang ada misalnya menggunakan windows XP
Kerugian
- Disentralisasi, karena tidak ada pusat repositori untuk file
- Keamanan, karena tidak dapat memberikan keamanan pada sisi client dan pada sisi server
B. Client Server
Client Server adalah jaringan komputer
yang salah satu (boleh lebih) komputernya dapat di fungsikan sebagai
server untuk melayani komputer lain. Komputer yang di layani oleh server
disebut client. Layanan di berikan bisa berupa akses web, email, file,
atau yang lain. Client Server banyak dipakai oleh Internet dan Intranet.
Sistem operasi jaringan ini juga
memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi pada
satu atau lebih file dedicated server (lihat gambar. 2). File server
menjadi jantung dari sistem, menyediakan akses ke sumber daya dan
menyediakan keamanan. Individual workstation (client) memiliki akses ke
sumbernya yang tersedia di file server.
Sistem operasi jaringan menyediakan
mekanisme untuk mengintegrasikan semua komponen jaringan dan mengijinkan
beberapa pengguna untuk secara bersamaan berbagi sumber yang sama
terlepas dari lokasi fisik. Novell Netware dan Windows 2000 Server
adalah contoh-contoh klien / server sistem operasi jaringan.
Gambar 2, Jaringan Client Server
Keuntungan
- Terpusat, sumber data terkontrol pada sisi server
- Skalabilitas, salah satu atau semua elemen dapat di gantikan secara individual sesuai dengan kebutuhan
- Fleksibelitas, dapat menambahkan dengan muda sebuah teknologi baru
- Interoperabilitas
- Aksesibilitas, server dapat di akses dari jauh dengan berbagai macam platform
Kerugian
- Beban, membutuhan investasi awal untuk membuat sebuah server
- Maintenance, membutuhkan seorang staf yang bertugas untuk mengelola server secara efesien
- Ketergantugan, seandarinya server down atau hank maka akan menyebabkan sistem jaringan tersebut berhenti diseluruh jaringan
Sumber :
• http://fcit.usf.edu/Network/chap6/chap6.htm• http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi_jaringan
• Iwan Sofana.2009. Cisco CCNA & Jaringan Komputer. Penerbit Informatika, Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar